Sejak era 2000, seiring runtuhnya rezim Diktator Rezim Orde Baru Soeharto, bermunculan bak jamur kelompok-kelompok dan partai-partai berbasis Islam. Mereka tumbuh dan berkembang seperti hewan yang lepas dari ikatan. Berlari, menyenggol dan menabrak apa saja didepannya, begitu girang hingga jalannya seperti orang mabuk.
Karena 30 tahun dikekang kebebasannya oleh rezim orde baru.
Kelompok-kelompok kecil ini, dan adapula partai, ternyata
tidak semata menyebarkan nilai Islam, tetapi juga berupaya untuk menyebarkan
budaya Arab. Bahkan seolah kalau sudah Arab sudah Islam, ini tergambar dalam
beberapa kasus pengikut kelompok baru ini.
Contoh kecilnya adalah panggilan Abi – Umi, Akhi, Antum,
Akhwat, ikhwan, ikhwah. Walaupun jika ditinjau dari segi struktur bahasa Arab
banyak sekali salah, bahkan ya salah dan salah pakai. Tapi kan asal ke
Arab-araban.
Di lingkungan Nahdliyin, istilah-istilah itu tidak
digunakan, tapi bukan berarti warga nahdliyin tidak paham. Warga nahdliyin
lebih memilih menggunakan bahasa sehari-hari, atau bahasa ibu sendiri, missal jika
kelompok-kelompok baru itu menggunakan kata Ikhwan, Nahdliyin menggunakan kata Sahabat.
Alhamdulillah, Memang Banser itu BAN SEREP
Dan lain sebagainya.
Ingat, ulama-ulama NU, kyai-kyai NU memliki karya yang tidak
hanya diakui dunia, bahkan dijadikan rujukan para ulama dunia. Salah satunya
adalah kitab-kitab karya pendiri NU, Mbah Hasyim Asy’ari berikut ini, sebagai
bukti bahwa ulama NU itu telah mendunia sejak dahulu kala.
1. Risalah Ahlis-Sunnah Wal Jama'ah: Fi Hadistil Mawta
wa Asyrathis-sa'ah wa baya Mafhumis-Sunnah wal Bid'ah (Paradigma
Ahlussunah wal Jama'ah: Pembahasan tentang Orang-orang Mati, Tanda-tanda Zaman,
dan Penjelasan tentang Sunnah dan Bid'ah).
2. Al-Nuurul Mubiin fi Mahabbati Sayyid al-Mursaliin (Cahaya
yang Terang tentang Kecintaan pada Utusan Tuhan, Muhammad SAW).
3. Adab al-alim wal Muta'allim fi maa yahtaju Ilayh
al-Muta'allim fi Ahwali Ta'alumihi wa maa Ta'limihi (Etika Pengajar dan
Pelajar dalam Hal-hal yang Perlu Diperhatikan oleh Pelajar Selama Belajar).
4. Al-Tibyan: fin Nahyi 'an Muqota'atil Arham wal
Aqoorib wal Ikhwan (Penjelasan tentang Larangan Memutus Tali Silaturrahmi,
Tali Persaudaraan dan Tali Persahabatan).
5. Muqaddimah al-Qanun al-Asasi li Jam’iyyat Nahdlatul
Ulama. Dari kitab ini para pembaca akan mendapat gambaran bagaimana pemikiran
dasar dia tentang NU.
Di dalamnya terdapat ayat dan hadits serta pesan penting
yang menjadi landasan awal pendirian jam’iyah NU. Boleh dikata, kitab ini
menjadi “bacaan wajib” bagi para pegiat NU.
6. Risalah fi Ta’kid al-Akhdzi bi Mazhab al-A’immah
al-Arba’ah. Mengikuti manhaj para imam empat yakni Imam Syafii, Imam Malik,
Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hanbal, tentunya memiliki makna khusus
sehingga akhirnya mengikuti jejak pendapat imam empat tersebut dapat ditemukan
jawabannya dalam kitab ini.
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Januari 03, 2022
singkat dan jelas
BalasHapusqobiltu
BalasHapus