![]() |
foto pngegg |
Justru para santri merasa gusar, kenapa diluar sana terjadi
perdebatan yang nyaris tak berujung, bahkan terkesan begitu garang. Bahwa kyai
mereka memilih kandidat si A, dengan alasan ini-itu, alasan anu dan anu.
Nampaknya perdebatan di luarsana, lantaran terlalu riuh
sampailah ke telinga sejumlah wartawan, tokoh politik hingga para kalanan
cendekia kampus perguruan tinggi. Berangkat dari asumsi-asumsi dan analisis
berdasar profesi dan keilmuan, para pihak masing-masing kalangan itu
mengeluarkan pendapat dan pernyataan.
Manifestasi Cinta Dalam Segelas Kopi Racikan Istri Santri
Ada yang membuat dingin, adapula yang kian memanaskan
ruang-ruang diskusi publik, hingga memanjang dan melebar. Bahkan, diluar sana
telah muncul beragam kekhawatiran yang bercampur aduk, yakni terjadinya
perpecahan.
Kaum penyinyir sekuat tenaga berupaya melebarkan diskusi
kearah integritas para kyai. Mulai kyai dikalahkan amplop hingga kyai telah
berpolitik .
Tiba waktu pemilihan pemimpin telah begitu dekat. Satu persatu para kyai telah datang ke arena pemilihan, panitia dengan sigap mengantar ke kamar masing-masing. Tak lupa disertai sejumlah santri yang berkhidmat kepada sang kyai, tugas para santri atas kyainya kalau dibilang sepele ya sepele, kalau mau dibilang berat ya sangat berat.
Salah satu tugas para santri siaga didepan pintu kamar sang
kyai, dan memastikan sandal kyai tidak bergeser ke tempat lain saat kyai hendak
meninggalkan kamar. Tentu akan sangat
fatal, jika saat kyai hendak keluar kamar ternyata sandal tinggal satu, atau
tertukar dengan sandal orang lain.
Di lingkungan NU, biasanya ini tugas para Banser.
Tiba waktunya pemilihan, para kyai telah menempati posisi
masing-masing di ruangan, segala persiapan prosesi pemilihan berlangsung. Hingga
diperolehlah satu nama sebagai pemimpin. Tak ada situasi apapun terjadi
sebagaimana yang prediksi para pihak di
luar pagar.
Saat penghitungan suara, jangankan menunjukkan mimik wajah
tegang, mengernyitkan jidatpun tidak. Yang terjadi justru aura kebahagian
memenuhi ruangan, karena dapat berjumpa di momen ini. Pertemuan hanya menjadi
semacam ajang temu kangen para kyai.
Usai seremoni, para kyai berkumpul dengan kelompok
masing-masing, berbagi cerita dan pengalaman masing-masing dalam mengasuh
pondok. Tentu tak lupa bertemankan secangkir kopi.
Inilah kira-kira sedikit kisah komunikasi para kyai yang
banyak menipu kalangan luar pagar. Karena tidak mungkin para kyai akan
bertengkar, hanya oleh hal remeh pemilihan pemimpin. Tidak mungkin para kyai
akan menanggapi langsung obrolan orang-orang diluar pagar.
Makanya, jika ada waktu, sekali-kali datanglah pada kyai untuk ngopi. Jangan hanya melihat dari luar pagar.
.png)
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Juni 22, 2022
0 komentar:
Posting Komentar