Rabu, 22 Juni 2022

Kopi Kyai Sering Menipu Publik

Kopi Kyai Sering Menipu Publik
foto pngegg
Desas-desus persinggungan sejumlah kyai dalam hal khilafiyah terkait pergantian pemimpin kian santer dan meruncing. Persinggungan terdengar jauh diluar pagar pekarangan rumah maupun pondok para kyai.  Namun para santri yang berada dalam area pagar, nyaris tak mendengar riuh persinggungan kyai mereka, sebagaimana ramai perdebatan yang terjadi diluar sana.

Justru para santri merasa gusar, kenapa diluar sana terjadi perdebatan yang nyaris tak berujung, bahkan terkesan begitu garang. Bahwa kyai mereka memilih kandidat si A, dengan alasan ini-itu, alasan anu dan anu.

Nampaknya perdebatan di luarsana, lantaran terlalu riuh sampailah ke telinga sejumlah wartawan, tokoh politik hingga para kalanan cendekia kampus perguruan tinggi. Berangkat dari asumsi-asumsi dan analisis berdasar profesi dan keilmuan, para pihak masing-masing kalangan itu mengeluarkan pendapat dan pernyataan.

Manifestasi Cinta Dalam Segelas Kopi Racikan Istri Santri

Ada yang membuat dingin, adapula yang kian memanaskan ruang-ruang diskusi publik, hingga memanjang dan melebar. Bahkan, diluar sana telah muncul beragam kekhawatiran yang bercampur aduk, yakni terjadinya perpecahan.

Kaum penyinyir sekuat tenaga berupaya melebarkan diskusi kearah integritas para kyai. Mulai kyai dikalahkan amplop hingga kyai telah berpolitik .

Tiba waktu pemilihan pemimpin telah begitu dekat. Satu persatu para kyai telah datang ke arena pemilihan, panitia dengan sigap mengantar ke kamar masing-masing. Tak lupa disertai sejumlah santri yang berkhidmat kepada sang kyai, tugas para santri atas kyainya kalau dibilang sepele ya sepele, kalau mau dibilang berat ya sangat berat.

Salah satu tugas para santri siaga didepan pintu kamar sang kyai, dan memastikan sandal kyai tidak bergeser ke tempat lain saat kyai hendak meninggalkan kamar.  Tentu akan sangat fatal, jika saat kyai hendak keluar kamar ternyata sandal tinggal satu, atau tertukar dengan sandal orang lain.

Di lingkungan NU, biasanya ini tugas para Banser.

Tiba waktunya pemilihan, para kyai telah menempati posisi masing-masing di ruangan, segala persiapan prosesi pemilihan berlangsung. Hingga diperolehlah satu nama sebagai pemimpin. Tak ada situasi apapun terjadi sebagaimana yang prediksi  para pihak di luar pagar.

Saat penghitungan suara, jangankan menunjukkan mimik wajah tegang, mengernyitkan jidatpun tidak. Yang terjadi justru aura kebahagian memenuhi ruangan, karena dapat berjumpa di momen ini. Pertemuan hanya menjadi semacam ajang temu kangen para kyai.

Usai seremoni, para kyai berkumpul dengan kelompok masing-masing, berbagi cerita dan pengalaman masing-masing dalam mengasuh pondok. Tentu tak lupa bertemankan secangkir kopi.

Inilah kira-kira sedikit kisah komunikasi para kyai yang banyak menipu kalangan luar pagar. Karena tidak mungkin para kyai akan bertengkar, hanya oleh hal remeh pemilihan pemimpin. Tidak mungkin para kyai akan menanggapi langsung obrolan orang-orang diluar pagar.

Makanya, jika ada waktu, sekali-kali datanglah pada kyai untuk ngopi. Jangan hanya melihat dari luar pagar.

 

thumbnail
Judul: Kopi Kyai Sering Menipu Publik
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Santri Ngopi :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz