Belakangan ini, para penceramah berpaham wahabiyah, yang di nusantara kemudian dikenal dengan sebutan kelompok wahabi, dan mereka sendiri menyebut diri sebagai pengikut manhaj salafus sholih atau salafy, begitu gencar menyiarkan paham yang cukup tajam menyerang kelompok-kelompok diluar kelompok mereka dengan sebutan ahlul bid’ah, yang ujung dari pembahasannya mengkafirkan kelompok diluar mereka.
Secara garis besar, sebenarnya
kelompok salafy ini juga tidak satu kelompok, mereka terbagi menjadi beberapa kelompok, kelompok itu yang mereka sebut firqoh. Dan
firqoh ini pula masih terbagi lagi menjadi kelompok sesat dan selamat.
Kelompok / firqoh salafy wahaby
masing-masing ada yang salafy takfiri, salafy jihadi dan salafy abu-abu. Sekte salafy,
dalam dakwahnya membahas soal pemurnian tauhid. Mereka mengajak untuk tidak
menyembah dan beribadah hanya kepada Alloh Subhanawata’ala, dengan mencontoh
apa yang dikerjakan, diucapkan dan dibolehkan oleh Rosululloh, diteruskan para
sahabat, tabi’ut tabi’in hingga salafussholeh. Terus dimana persoalannya?
Kemudian, sampai pada tata cara ibadah, saat membahas bab
tawasul-wasilah, mulailah ajaran-ajaran sekte salafy ini mempersoalkan banyak
hal yang dilaksanakan oleh jamiah Nahdlotul Ulama dan jami’ah-jami’ah lainnya
yang menurut sekte salafy ini disebut bid’ah, yang dalam ajaran sekte ini
seluruh bid’ah itu salah, dan segala yang salah tempatnya adalah neraka.
Dalam persoalan hukum, sekte
salafy juga hanya mengakui Alqur’an dan Assunah, sehingga mereka menolak dan
tidak mengakui hukum positif yang diterapkan oleh negara. Karena bagi sekte ini
sistem hokum suatu Negara adalah thogut, hanya buatan manusia. Sehingga mengingkari
hukum bagi mereka adalah bagian dari
menjaga aqidah.
NU, Ansor, Banser Selalu Jadi Sasaran ‘Tembak’, Kenapa…?
Sekte salafy juga mengajarkan
bahwa Negara yang tidak menerapkan system alqur’an dan assunah adalah Negara thogut.
Nah, ketika dakwah sekte ini
mulai menyentuh amalan-amalan yang diajarkan para guru-guru, para ulama dan
kyai para pendahulu, bahkan jauh sebelum Negara Indonesia ini ada. Sekte ini
tak jarang mempersoalkan tata cara ibadah jamiah lain, utamanya NU ataupun yang
sepaham.
Mereka juga seringkali dengan
berani mencemooh ulama NU, bahkan yang telah meninggalpun tak luput dari
serangan dakwah mereka.
Orang NU Tidak Paham Bahasa Arab
Untuk urusan propaganda dan psywar,
biasanya tugas ini dilakukan oleh sekte-sekte salafy wahabi dan hizbut tahrir
dibantu oleh partai-partai politik tertentu dan tokoh-tokoh masyarakat yang
memiliki ambisi sesaat.
Untuk urusan gerakan kekerasan,
dilakukan oleh kelompok salafy wahabi jihadi. Secara umum kelompok-kelompok ini
juga terdiri atas banyak faksi, yang pada titik tertentu mereka bertentangan
tajam. Namun pada titik tertentu faksi-faksi berjalan seiring dan saling
kerjasama.
Pada situasi tertentu, kelompok-kelompok
ini akan Nampak semakin solid, saling menunggangi namun dengan agenda kepentingan
berbeda-beda. Ditambah lagi sinyalemen adanya kegiatan spionase global yang memperkerjakan anasir-anasirnya untuk
masuk ke kelompok-kelompok ini.
Maka, sebenarnya keriuhan isu sektarian
ini, tidaklah melulu berdiri sendiri, melainkan adanya campur-tangan
pihak-pihak asing.
Alhamdulillah, Memang Banser itu BAN SEREP
Dan, doktrin NU ; Hubbul Wathon Minal
Iman ;- Cinta Tanah Air Adalah Bagian Dari Iman adalah musuh utama sekaligus
penghalang dari multi kepentingan itu.
Dari sini kita bisa paham, betapa
hebatnya para kyai dahulu dalam menyiapkan umat sebagai benteng Negara Kesatuan
Republik Indonesia ini.
Salam…
Satu Komando
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Januari 08, 2022
up
BalasHapus